Kamis, 15 November 2018


Sejenak pagi...


"  HADIRNYA PELUANG DI BALIK ANCAMAN  "

Oleh : Wayan Supadno/Pak Tani


Dalam hukum keseimbangan bejana, mana kala 1 sisi tertekan maka 1 lainnya meluap, jika 1 ember air kita pukul maka airnya akan memuncrat bahkan bisa mengenai muka diri sendiri. Itulah kurang lebih gambaran gramatikalnya. Itu juga sangat berlaku pada hukum ekonomi. Yang ideal adalah yang berimbang, soal jumlah tonase atau luasan adalah relatif, tergantung pemilik penggunanya.

Dalam sebuah buku motivasi inspirasi kisah para insan sukses ada sebuah pesan yang sangat melekat di memori saya hingga sekarang, padahal itu saya baca 30 tahun silam, bunyinya ;  " Sesungguhnya, bagi yang ulet setiap kali ada ancaman selalu menghadirkan peluang baru, tak ubahnya  hukum kekekalan energi, energi maupun peluang tiada kan pernah punah ".

Saat tadi malam saya merenung, mawas diri ( mulat sariro ) saya jadi ingat kisah saya sendiri ;

1. Ternyata saya dulu mengawali berusaha sekaligus jadi prajurit TNI tahun 1995 karena adanya tekanan, salah 1 tekanan dari keluarga gaji yang pas - pasan saat istri hamil pertama, mau mengadu minta bantuan ke orang tua dan mertua tidak mungkin, karena kondisi ekonomi ke 2 nya lebih pas - pasan lagi.

Jadilah usaha di luar jam dinas jual beli karung bekas, cangkang sawit, ikan mas, pinang dan membuka kebun sawit. Yang penting utama dan pertama prosesnya halal adanya, memberi azas nilai tambah laba dan nilai tambah manfaat nyata ke keluarga maupun ke masyarakat luas.

2. Pada tahun 2009,  saya melihat ada berita di TV Nasional bahwa di Sidoarjo ada truk sedang mengangkut pupuk kimia subsidi habis dijarah masyarakat, saat itu pupuk sangat langka, inilah ancaman nyata bagi petani termasuk saya. Kami tertekan karenanya.

Berangkat dari sikon tertekan tersebut, lahirlah intuisi ide melakukan riset pribadi membuat formula pupuk hayati/mikroba sekaligus hormonal, ribuan kali gagal dan gagal tapi terus melangkah, agar saya lepas dan tidak tertekan dari sulitnya mendapat pupuk kimia subsidi.

Hikmahnya saya punya ilmu, rejeki halal dan manfaat nyata buat masyarakat luas,  bisa membuat formula pupuk hayati (Bio EXTRIM) dan hormonal (HORMAX) yang beredar luas hingga sekarang. Bahkan selama 5 tahun sejak dapat ijin edar dari Pemerintah sudah bisa menabung kebun yang patut kami syukuri.

Seminggu lalu..
Saya dapat undangan Tokoh Pelaku Ekonomi Nasional, nama besar Beliau sudah melegendaris di negeri kita ini, luas sawitnya sudah ratusan ribu ha, berawal dari sangat kecil,  praktis selama 4 bulan saat harga sawit jatuh saya sudah ketemu 3 orang Tokoh Nasional, Big Boss pelaku ekonomi riil klas kakap.

Saya dimintai pendapat, saran saya :

1. Bangunlah kampus yang targetnya bisa mereplikasikan dirinya, agar Indonesia punya banyak pengusaha 5x lipat jumlahnya saat ini.
Niscaya Indonesia sekejab saja maju pesat.

2. Bangunlah kebun skala luas bermitra plasma dengan masyarakat sekitar, yang pasarnya tanpa batas di dunia ini, misal saja kebun buah tropis, kelapa genjah sekaligus terintegrasi dengan ternak sapi. Simbiotik mutulaisme terpadu mandiri.

Ternyata..
Saran saya diterima salah 1 targetnya menanam kelapa genjah 40.000 ha, lahan cadangan sawit. Langsung dieksekusi membangun secara sistematis, karena kelemahan utama pengadaan jumlah bibit kelapa genjah maka mesti bertahap bertingkat dan berlanjut.

Terpenting..
Pada kesempatan pertama harus membangun kebun induk kelapa genjah buat dijadikan bahan sumber bibit kelapa genjah perluasan kebun ke depannya. Karena bibit kelapa genjah yang asli tidak mudah didapatkannya. Beda sekali dengan  sawit yang relatif sudah inovatif, benih sawit saat ini pesan jutaan benihpun bisa dilayani 16 Lembaga resmi penghasil benih sawit asli inovasi.


Sekali lagi, peluang sifatnya kekal seperti energi, mari melihat sisi lain dari 1 sisi yang tertekan agar hadir lagi peluang baru, demi sebuah keberlanjutan kehidupan yang lebih beradab...

Semoga bermanfat..

Salam gali peluang 🇮🇩
WS/Pak Tani
WA 081586580630

Tidak ada komentar:

Posting Komentar