Jakarta, 23 Desember 2018
Kepada Yth.
Bp Presiden Republik Indonesia
Di
Jakarta.
Perihal :
Permohonan Segera Hilirisasi Inovasi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Mini untuk Petani Guna Menekan Rasio Gini.
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini ;
Nama : Wayan Supadno
Pekerjaan : Petani
HP / WA : 081586580630 /0819643161.
Alamat : Pangakalanbun Kalteng dan Cibubur.
1. Pertimbangan :
a. Selama 7 bulan terakhir harga sawit sangat tidak baik, prediksi masih akan berlangsung cukup lama lagi karena multi sebabnya.
b. Adanya distribusi keuntungan yang sangat tidak adil di lapangan, Petani merugi massal, tapi waktu yang sama Tengkulak dan PKS laba hingga 200%/tahun.
c. Pentingnya menghambat kenaikan angka kesenjangan sosial (rasio gini) masayarakat, karena pemilik PKS adalah BUMN, PMDN Besar dan PMA.
2. Kajian teknis di lapangan ;
a. Petani rugi Rp 300/kg, karena harga di PKS hanya Rp 800/kg tapi Harga Pokok Ptoduksi (HPP) Petani Rp 1.100/kg, dengan rincian arus kas :
a. Omset 20 ton/ha/tahun x Rp 800/kg = Rp 16 juta/ha/tahun.
b. Pengeluaran 20 ton/ha/tahun x Rp 1.100/kg = Rp 22 juta/ha/tahun.
Rincian :
1). Ongkir truk ke PKS 20 ton x Rp 150/kg = Rp 3 juta.
2). Ongkos panen muat ke truk 20 ton x Rp 240/kg = Rp 4,8 juta.
3). Pupuk, herbisida dan ongkos Rp 11 juta ( beban Rp 450/kg)
4). Perawatan pelepah tua dan lainnya Rp 4 juta.
b. Tengkulak dan Supplier PKS laba lebih Rp 200%/tahun, dengan rincian sbb ;
1). Modal 750/kg (Pembelian dari Petani)
2). Jual 780/kg (Penjualan ke PKS).
3). Laba 30/kg.
4). Profit margin Rp 30 dibagi Rp 750 = 4%/transaksi 5 hari cair atau 280%/tahun, padahal sebagai pembanding bunga deposita bank 5%/tahun, bunga kredit bank 12%/tahun.
( Tiap transaksi dapat profit margin 4%, tiap transaksi butuh waktu 5 hari paling lama, 1 tahun bisa 70 x transaksi (350 hari kerja : 5 hari = 70 x transaksi), total profit margin fase non Petani 70 x 4% = 280% profit margin).
c. PKS kapasitas 90 ton/jam maka dapat laba minimal Rp 70 milyar/tahun, dengan rincian jika pembelian sawit di Petani hanya 1.000 ton / hari laba Rp 200/kg x 350 hari kerja.
3. Sehubungan pertimbangan di atas, kami selaku Petani merasa dapat perlakuan tidak adil dalam sistem perekonomian seperti ini ;
*" Pemilik PKS yang sudah kaya makin cepat diperkaya oleh kerugian Petani secara massal, bisa berdampak serius terhadap proses pemiskinan Petani sekaligus memacu percepatan makin kaya Pemilik PKS, dampak lanjutannya angka rasio gini (kesenjangan sosial) bisa naik tajam "*
Untuk itu mohon dipercepat proses hilirisasi inovasi PKS Mini untuk Petani, akan lebih baik lagi jika produknya langsung yang bisa dipasarkan di pedesaan setempat misal Biodiesel, Minyal Goreng dan lainnya, kami mohon pelindungan dasar hukumnya maupun rekayasa industrinya, agar nilai tambah pasca panen bisa dinikmati oleh Petani guna membangun pedesaan yang berujung pemerataan pembangunan yang berkeadilan sosial.
4. Sebagai bahan pertimbangan selama ini kami Petani juga berkontribusi iuran hingga didapat Belasan Trilyun/tahun ke Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP - KS), sehingga bisa dipakai untuk PKS Mini Petani guna meningkatkan kesejahteraan kami lagi sesuai visi misinya.
5. Demikian disampaikan, terima kasih atas perhatian bantuannya, harapannya bisa jadi bahan kajian pertimbangan kebijkan, semoga Tuhan YME tetap senantiasa melindungi Bp Presiden.
Salam hormat 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani.
Kepada Yth.
Bp Presiden Republik Indonesia
Di
Jakarta.
Perihal :
Permohonan Segera Hilirisasi Inovasi Pabrik Kelapa Sawit (PKS) Mini untuk Petani Guna Menekan Rasio Gini.
Dengan hormat,
Yang bertanda tangan di bawah ini ;
Nama : Wayan Supadno
Pekerjaan : Petani
HP / WA : 081586580630 /0819643161.
Alamat : Pangakalanbun Kalteng dan Cibubur.
1. Pertimbangan :
a. Selama 7 bulan terakhir harga sawit sangat tidak baik, prediksi masih akan berlangsung cukup lama lagi karena multi sebabnya.
b. Adanya distribusi keuntungan yang sangat tidak adil di lapangan, Petani merugi massal, tapi waktu yang sama Tengkulak dan PKS laba hingga 200%/tahun.
c. Pentingnya menghambat kenaikan angka kesenjangan sosial (rasio gini) masayarakat, karena pemilik PKS adalah BUMN, PMDN Besar dan PMA.
2. Kajian teknis di lapangan ;
a. Petani rugi Rp 300/kg, karena harga di PKS hanya Rp 800/kg tapi Harga Pokok Ptoduksi (HPP) Petani Rp 1.100/kg, dengan rincian arus kas :
a. Omset 20 ton/ha/tahun x Rp 800/kg = Rp 16 juta/ha/tahun.
b. Pengeluaran 20 ton/ha/tahun x Rp 1.100/kg = Rp 22 juta/ha/tahun.
Rincian :
1). Ongkir truk ke PKS 20 ton x Rp 150/kg = Rp 3 juta.
2). Ongkos panen muat ke truk 20 ton x Rp 240/kg = Rp 4,8 juta.
3). Pupuk, herbisida dan ongkos Rp 11 juta ( beban Rp 450/kg)
4). Perawatan pelepah tua dan lainnya Rp 4 juta.
b. Tengkulak dan Supplier PKS laba lebih Rp 200%/tahun, dengan rincian sbb ;
1). Modal 750/kg (Pembelian dari Petani)
2). Jual 780/kg (Penjualan ke PKS).
3). Laba 30/kg.
4). Profit margin Rp 30 dibagi Rp 750 = 4%/transaksi 5 hari cair atau 280%/tahun, padahal sebagai pembanding bunga deposita bank 5%/tahun, bunga kredit bank 12%/tahun.
( Tiap transaksi dapat profit margin 4%, tiap transaksi butuh waktu 5 hari paling lama, 1 tahun bisa 70 x transaksi (350 hari kerja : 5 hari = 70 x transaksi), total profit margin fase non Petani 70 x 4% = 280% profit margin).
c. PKS kapasitas 90 ton/jam maka dapat laba minimal Rp 70 milyar/tahun, dengan rincian jika pembelian sawit di Petani hanya 1.000 ton / hari laba Rp 200/kg x 350 hari kerja.
3. Sehubungan pertimbangan di atas, kami selaku Petani merasa dapat perlakuan tidak adil dalam sistem perekonomian seperti ini ;
*" Pemilik PKS yang sudah kaya makin cepat diperkaya oleh kerugian Petani secara massal, bisa berdampak serius terhadap proses pemiskinan Petani sekaligus memacu percepatan makin kaya Pemilik PKS, dampak lanjutannya angka rasio gini (kesenjangan sosial) bisa naik tajam "*
Untuk itu mohon dipercepat proses hilirisasi inovasi PKS Mini untuk Petani, akan lebih baik lagi jika produknya langsung yang bisa dipasarkan di pedesaan setempat misal Biodiesel, Minyal Goreng dan lainnya, kami mohon pelindungan dasar hukumnya maupun rekayasa industrinya, agar nilai tambah pasca panen bisa dinikmati oleh Petani guna membangun pedesaan yang berujung pemerataan pembangunan yang berkeadilan sosial.
4. Sebagai bahan pertimbangan selama ini kami Petani juga berkontribusi iuran hingga didapat Belasan Trilyun/tahun ke Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP - KS), sehingga bisa dipakai untuk PKS Mini Petani guna meningkatkan kesejahteraan kami lagi sesuai visi misinya.
5. Demikian disampaikan, terima kasih atas perhatian bantuannya, harapannya bisa jadi bahan kajian pertimbangan kebijkan, semoga Tuhan YME tetap senantiasa melindungi Bp Presiden.
Salam hormat 🇮🇩
Wayan Supadno
Pak Tani.