Selasa, 22 September 2015

KONSOLIDASI WAYAN SUPADNO BANGKIT DARI BANGKRUT

Bogor, 22 September 2015


Tulisan ini bukan fiktif semata, sekitar 7 tahun lalu saya bangkrut Rp 38 M karena alihkan bisnis kebun sawit jadi rumah sakit dan properti di Riau. Pada suatu malam saya ketemu teman baru pebisnis yang memiliki kebun sawit puluhan ribu hektar dan 3 pabrik kelapa sawit. Kebetulan WNI keturunan Cina. Berpesan kepada saya hingga sekarang terpatri kuat dalam memori saya.

 ''JIKA ANDA INGIN HIDUP BERKELANJUTAN MAKA TEKUNI PERTANIAN, JIKA ANDA INGIN HIDUP DI DUNIA LAYAKNYA DI SURGA DAN INGIN HIDUP MERDEKA SEMERDEKA MUNGKIN MAKA HIDUPLAH DI INDONESIA KARENA TIADA DUANYA. TERPENTING JIKA ANDA MAU JADI ORANG PALING MISKIN ATAU PALING KAYA SEDUNIAPUN TIDAK ADA YANG PEDULI.

Pesan tersebut erat kaitannya dengan tulisan-tulisan dalam grup ini yang selalu setia saya monitor dan saya baca dengan seksama. Kadang saya geli tersenyum sendiri hampir semua kontradiktif dengan pesan teman saya tersebut, tinggal kita mau jadi siapa. Semoga para pembuat kebijakan membaca tulisan ini dan menjabarkan kemana arahnya.

HADIR MENJABAT IKUT SERTA MENYEMPITKAN KESENJANGAN ATAU SEBALIKNYA.

Hanya waktu yg bisa jadi wasit. Malam.....
Maaf... kata Kakekku. Memang baik jadi orang penting tapi lebih penting jadi orang baik. Mungkin begitu juga dengan ekonomi makro,. Memang penting pertumbuhan tapi jauh lebih penting pemerataan berkeadilan..

1 komentar: